RENUNGAN ARWAH
(Luk 11 : 17 – 27)
Ketika saya melakukan
suatu perjalanan yang jauh dengan menggunakan sebuah mobil yang bagus dan keren, apalagi di dalam mobil
itu dilengkapi dengan AC, Tape, & Video tentu saja saya merasa nyaman dan
dapat menikmati perjalanan yang indah. Ketika memasuki sebuah desa yakni pada
malam hari ketika saya lagi nyenyak tiba-tiba saja saya kaget dan terbangun
dari tidur, lalu saya keluar dari mobil, tenyata mobil yang saya tumpangi masuk
di lubang yang cukup besar. Mobil yang kami tumpangi bannya pecah dan body
mobilnya pun sebagian rusak. Karena hari itu sudah tengah malam dan tidak ada
seorang warga desa tersebut yang keluar, terpaksa kami harus tidur di dalam
mobil sambil menunggu pagi guna memperbaiki mobil kami dan melanjutkan
perjalanan kami.
Hidup ini memang ada
suka dan duka. Kita semua tentunya pernah mengalaminya. Kegembiraan,
kebahagiaan atau kesenangan yang pernah kita alami kadang membuat diri kita
jatuh ke dalam keegoismean diri. Ketika kita senang atau gembira kita jarang
memikirkan saudara-saudari kita yang sedang mengalami kedukaan atau kesedihan,
bahkan kita pun sampai lupa kepada Tuhan. Namun sebaliknya ketika kita mengalami
musibah, sedih atau sedang dilanda duka
tentu saja kita dekat pada Tuhan; minta pertolongan kepada Tuhan, bahkan
permohonannya pun harus dikabulkan saat itu juga (memaksa Tuhan).
Dalam
Bacaan Injil (Luk 11 : 17 – 27) tentunya kita merasa heran, Lazarus yang sudah terbaring di
dalam kubur selama 4 hari dapat dibangkitkan oleh Yesus…..Marta pun tidak
percaya terhadap Yesus; masa saudaranya
yang sudah terbaring dalam kubur selama 4 hari dapat dibangkitkan???? Marta
hanya percaya bahwa saudaranya itu akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit
pada akhir zaman.
Peristiwa
kematian adalah peristiwa yang menakutkan bagi kita, kita tidak pernah tahu
kapan kita mati. Pada hari ini kita umat Katolik memperingati atau mendoakan orang-orang yang sudah tiada (meninggal). Mereka telah pergi meninggalkan kita semua yang berkumpul di sini.
Memang secara fisik telah meninggalkan kita, namun kita tidak
sadar bahwa dia pun sekarang ini ada berkumpul di antara kita. Cuma mereka telah pindah ke alam abadi. Hidupnya tidak dihentikan, tetapi
ditingkatkan kepada hidup kekal. Tubuh atau jasadnya memang ia tinggalkan dalam
kubur, dan ia mendapatkan tubuh atau badan yang lebih baru dan lebih mulia.
Dalam ayat 25 penginjil menulis:
“Akulah Kebangkitan dan hidup; Barang siapa percaya kepadaKu, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati”. Ayat ini mau menekankan aspek KEPERCAYAAN. Kita yang
telah dibaptis dan telah setia menjadi pengikut Kristus harus tetap percaya dan
tidak boleh merasa takut ketika akan menghadapi peristiwa kematian. Saya mau mengajak kita semua coba kalian
saling menatap orang yang ada di sekeliling anda……Apakah kita bisa menebak
bahwa dia dan anda siapa yang matinya lebih dahulu???? Ya tentu saja kita
tidak ada yang tahu. Hanya orang yang tidak mempunyai iman dan keras hatinya
yang tidak pernah memikirkan keadaan yang akan datang dan tidak pernah
bersiap-siap menghadapi waktu yang akan datang.
Jika kita mengaku diri
kita katolik dan setia pada Kristus tentunya kita selalu percaya dan tidak akan
takut akan kematian, karena kita semua pun pada akhirnya akan mati. Apa gunanya
umur panjang jika kita tidak cukup memperbaiki hidup kita?? Jika kematian itu
kita pandang sebagai peristiwa yang menakutkan, maka umur panjang mungkin lebih
berbahaya lagi. Janganlah kita banyak menaruh harapan kepada sahabat dan kaum
keluarga kita, dan janganlah menunda usaha kita untuk keselamatan jiwa kita.
Sebab orang akan cepat melupakan kita daripada yang kita duga. Lebih baik
sekarang ini kita berjaga-jaga dan mengumpulkan pekerjaan yang baik (sedia
payung sebelum hujan). Bila sekarang kita tidak memperhatikan kepentingan kita,
siapakah yang akan memperhatikan kita dikemudian hari??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar