Jumat, 24 November 2017

Presentasi buku Guru-Guru SMA Katolik Theodorus Kotamobagu

HEBAT GURUNYA DAHSYAT MURIDNYA
(Learning Metamorphosis)

Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya adalah  kata-kata luar biasa yang muncul dan selalu stay di pikiran saya. Di mana kata - kata tersebut dilontarkan oleh seorang Penulis, Dosen, dan seorang inspirator yang terkenal dengan sebutan inspirator metamorfosis, Dia adalah Bapak Inspirator H.D. Iriyanto begitulah orang menyapa dan memanggilnya.

Pada hari ini yang merupakan Hari Guru, di tengah kesibukan kami para guru SMA Katolik Theodorus Kotamobagu yang dipimpin oleh guru-guru bidang studi IPA mempresentasikan atau membedah buku yang berjudul Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya. Buku ini merupakan referensi penting yang mampu menginspirasi dan membekali guru untuk menjadi orang hebat. Dengan mengambil konsep metamorfosis seekor kupu-kupu, yaitu dimulai dari ulat lalu menjadi kepompong, hingga sempurna sebagai seekor kupu-kupu. Buku ini meliputi tiga pembahasan utama yaitu fase ulat, fase kepompong, dan fase kupu-kupu. Fase pertama ulat, mengupas titik lemah yang selama ini diidap oleh guru. Fase kedua, mengupas problematika pendidikan Indonesia yang masih mengacu pada paradigma lama seperti masih dominannya wacana prestasi akademik, yang mengukur kecerdasan siswa dari angka-angka. Pada fase akhir yakni kupu-kupu, pembaca akan disadarkan untuk menjadi guru yang manusiawi sekaligus agen perubahan. Setiap anak didik mempunyai ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mencapai pembelajaran yang maksimal yang dapat membuat mereka bertahan dalam menghadapi masa depan adalah pengasahan yang optimal dari setiap ranah yang dimiliki siswa. Tujuan yang paling mendasar dari suatu sistem pendidikan baru yaitu yaitu harus bisa membangun semangat cinta belajar pada diri peserta didik sejak awal diiringi dengan kreativitas dan imajinatif. Sehingga, apapun yang dihadapinya pada masa depan, mereka akan bisa bertahan untuk beradaptasi, menguasai dan mengubahnya. Banyak hal yang telah kami dapatkan dari buku ini; diantaranya seorang guru tidaklah harus bersikap keras atau tidak hanya memberikan materi-materi pelajaran kepada murid-murid. 
Akan tetapi kita sebagai seorang guru diharuskan untuk memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh seorang anak. Karena tidak setiap anak memiliki kemampuan dan kesenangan  dalam setiap mata pelajaran. Dalam buku ini juga memberikan sebuah gambaran tentang sebuah televisi, ketika televisi kita menampilkan gambar yang tidak jelas atau kabur apa yang kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?? “digebrak” itulah ironisnya kebanyakan pengguna televisi, sama halnya kita sebagai seorang guru apakah kita akan langsung menggebrak meja ketika murid kita sulit memahami materi?? Itu akan membuat anak didik kita tidak mampu menerima pelajaran karena mereka yang hanya ada rasa tertekan, dan menghilangkan mental anak-anak yang sebelumnya tertanam baik. Untuk itulah Bapak H.D. Iriyanto dalam bukunya menegaskan bahwa kita sebagai seorang guru harusnya memiliki rasa kesabaran kepada murid-murid kita. Penulis juga akan menuntun para guru untuk bertransformasi yang terjadi pada seekor kupu-kupu adalah inspirasi dari alam yang patut kita teladani. Inspirator metamorfosis asal Yogyakarta membantu para guru menjadi kupu-kupu yang indah atau menjadi GURU HEBAT.  

LOVE EACH OTHER Rangkaian bunga, boneka, cokelat dengan tema Hari Kasih Sayang (Valentine's Day) terlihat indah dan penuh ci...