HEBAT GURUNYA DAHSYAT MURIDNYA
(Learning Metamorphosis)
Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya adalah kata-kata luar biasa yang muncul dan selalu stay di pikiran saya.
Di mana kata - kata tersebut dilontarkan oleh seorang Penulis, Dosen, dan seorang
inspirator yang terkenal dengan sebutan inspirator metamorfosis, Dia adalah
Bapak Inspirator H.D. Iriyanto begitulah orang menyapa dan memanggilnya.
Pada hari ini yang merupakan Hari Guru, di tengah kesibukan kami para guru SMA Katolik
Theodorus Kotamobagu yang dipimpin oleh guru-guru bidang studi IPA
mempresentasikan atau membedah buku yang berjudul Hebat Gurunya Dahsyat
Muridnya. Buku ini merupakan referensi penting yang mampu menginspirasi dan membekali guru untuk menjadi orang hebat. Dengan mengambil konsep metamorfosis seekor kupu-kupu, yaitu dimulai dari ulat lalu menjadi kepompong, hingga sempurna sebagai seekor kupu-kupu. Buku ini meliputi tiga pembahasan utama yaitu fase ulat, fase kepompong, dan fase kupu-kupu. Fase pertama ulat, mengupas titik lemah yang selama ini diidap oleh guru. Fase kedua, mengupas problematika pendidikan Indonesia yang masih mengacu pada paradigma lama seperti masih dominannya wacana prestasi akademik, yang mengukur kecerdasan siswa dari angka-angka. Pada fase akhir yakni kupu-kupu, pembaca akan disadarkan untuk menjadi guru yang manusiawi sekaligus agen perubahan. Setiap anak didik mempunyai ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk
mencapai pembelajaran yang maksimal yang dapat membuat mereka bertahan dalam menghadapi
masa depan adalah pengasahan yang optimal dari setiap ranah yang dimiliki
siswa. Tujuan yang paling mendasar dari suatu sistem pendidikan baru yaitu
yaitu harus bisa membangun semangat cinta belajar pada diri peserta didik sejak
awal diiringi dengan kreativitas dan imajinatif. Sehingga, apapun yang
dihadapinya pada masa depan, mereka akan bisa bertahan untuk beradaptasi,
menguasai dan mengubahnya. Banyak hal yang telah kami dapatkan dari buku ini;
diantaranya seorang guru tidaklah harus bersikap keras atau tidak hanya
memberikan materi-materi pelajaran kepada murid-murid.
Akan tetapi kita sebagai
seorang guru diharuskan untuk memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh
seorang anak. Karena tidak setiap anak memiliki kemampuan dan kesenangan dalam setiap mata pelajaran. Dalam buku ini
juga memberikan sebuah gambaran tentang sebuah televisi, ketika televisi kita
menampilkan gambar yang tidak jelas atau kabur apa yang kita lakukan untuk
mengatasi masalah tersebut?? “digebrak” itulah ironisnya kebanyakan pengguna televisi,
sama halnya kita sebagai seorang guru apakah kita akan langsung menggebrak meja
ketika murid kita sulit memahami materi?? Itu akan membuat anak didik kita
tidak mampu menerima pelajaran karena mereka yang hanya ada rasa tertekan, dan
menghilangkan mental anak-anak yang sebelumnya tertanam baik. Untuk itulah
Bapak H.D. Iriyanto dalam bukunya menegaskan bahwa kita sebagai seorang guru
harusnya memiliki rasa kesabaran kepada murid-murid kita. Penulis juga akan menuntun para guru untuk bertransformasi yang terjadi pada seekor kupu-kupu adalah inspirasi dari alam yang patut kita teladani. Inspirator metamorfosis asal Yogyakarta membantu para guru menjadi kupu-kupu yang indah atau menjadi GURU HEBAT.