SISWI KATHEDOS WAKILI KOTAMOBAGU KE SENAYAN
Gedung Parlemen Republik Indonesia di Senayan, Jakarta pada hari Kamis (14/9) ramai dengan dilaksanakannya Sidang Paripurna Tingkat II. Namun, siapa sangka kalau wakil rakyat yang duduk di kursi "Yang Terhormat" itu bukanlah orangtua maupun orang dewasa, melainkan para pelajar Sekolah Menengah Atas. Yah..sebanyak 136 pelajar SMA / SMK / MA seluruh Indonesia yang menjadi peserta Parlemen Remaja (PARJA) mengikuti sidang Paripurna tingkat II di Ruang Rapat Paripurna DPR-RI pada hari kamis, 14 September 2017.
Kegiatan yang bertajuk "Peran Parlemen dalam menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba" ini adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) setiap tahun. kegiatan yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2012 ini bertujuan untuk mengenalkan parlemen kepada para generasi muda dan untuk menumbuhkann sikap demokratis generasi muda dalam partisipasi politik. kegiatan nasional ini berlangsung selama lima hari dan dilaksanakan di dua tempat; Wisma Griya Sabha Kopo, Bogor dan Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta.
Satu dari 136 peserta itu adalah pelajar dari SMA Katolik Theodorus Kotamobagu, yaitu Deva Jelina Karel. Nama dara kelahiran Kotamobagu, 9 Februari 2002 ini adalah siswi SMA Kathedos yang duduk di bangku kelas XI IPA 1. "Saya sangat senang sekaligus bangga karena bisa mewakili sekolah bahkan daerah di Senayan" ujar gadis yang akrab disapa Deva. Deva mengaku bahwa kegiatan ini adalah kali kedua baginya dalam mengikuti seleksi PARJA setelah kegagalan pertamanya pada tahun 2016, akhirnya anak ketiga dari empat bersaudara ini mampu membuktikan kemampuannya dengan berhasil lolos seleksi yang dikenal amat sengit itu. " Awalnya saya sangat takut ketika mendaftar, karena ini adalah kali kedua saya , maka ada rasa takut apabila nanti tidak lolos dan ada perasaan khawatir jika nantinya orangtua sakan kecewa. akan tetapi, puji Tuhan usaha saya tidak berujung sia-sia" kenang gadis 15 tahun ini.
Selama di Jakarta, Deva mendapat banyak pengalaman yang menjadikannya mengenal dunia Parlementer lebih dekat. "Selain sidang, kami juga melakukan kegiatan-kegiatan lain layaknya seorang anggota DPR seperti kunjungan kerja, rapat fraksi, rapat internal kerja dan rapat panitia khusus. " tutur siswa berprestasi se-Sulawesi Utara tahun 2015.
Bagi Deva menjadi seorang legislator bukanlah hal yang mudah, ia prihatin dengan animo banyak orang yang hanya melihat sisi buruk dari seorang legislator, seperti korupsi dan tidur selama rapat. Namun wakil ketua Forum Anak Kotamobagu tahun 2017 ini mengatakan bahwa ada banyak hal yang dilakukan oleh seorang legislator untuk kemajuan Indonesia, misalnya seorang legislator yang berjuang mempertahankan opininya dalam rapat untuk kemajuan daerahnya."Jadi anggota DPR itu susahnya bukan main. Kami yang nota bene hanya menjadi anggota DPR untuk 5 hari saja sudah kewalahan dengan serangkaian rapat yang sangat lama, belum lagi karena padatnya jadwal yang ada jadi kami hanya dapat tidur 2 jam sehari. Apalagi kalau selama rapat, terus interupsi kita ditolak atau sementara bicara terus dipotong. jadi jangan heran kalau ada berita tentang anggota DPR banting meja, walk out, atau tawuran selama rapat berlangsung. Yah, bayangin saja gimana rasanya kalau mau ngomong tapi ditolak atau dibantah terus, yah marah kan?" ucap Duta Parlemen Remaja 2017 Provinsi Sulawesi Utara ini."
Penggemar Film Drama Korea ini mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak dapat berkembang,buktinya ia bisa membawa nama Kotamobagu untuk duduk di Senayan dan mampu menyisihkan lebih dari 6000 peserta yang mengikuti seleksi. "Jangan menyerah dalam menggapai impian kalian. Ingat, dimana ada kemauan disitu ada 1001 macam jalan, sebaliknya dimana ada ketidakmauan disitu ada 1001 macam alasan" Pesannya. (Deva)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar